Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selalu merecoki Anies Baswedan dengan mengusulkan pansus sumur resapan di DPRD DKI.
“PSI selalu merecoki Anies termasuk rencana membuat pansus sumur resapan,” kata aktivis Jakarta Jay Abdullah dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (16/12/2021). “PSI mencari panggung dengan mengusulkan pansus sumur resapan,” ungkapnya.
Kata Jay, PSI tidak merecoki Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang akan menggunakan sumur resapan dalam mengatasi banjir. “PSI di Solo diam saja. Ini artinya ada dendam politik PSI terhadap Anies Baswedan karena jagoannya Ahok kalah di Pilkada DKI Jakarta 2017,” ungkapnya.
Menurut Jay, sikap PSI tidak disukai rakyat Jakarta dan Indonesia. “Opini di media sosial, warganet menilai buruk PSI,” jelas Jay.
Kata Jay, usulan Pansus PSI sumur resapan di DPRD DKI akan kandas. “Mayoritas tidak setuju adanya pansus sumur resapan,” paparnya.
Wacana pansus sendiri terlontar setelah PSI mengaku mendapat banyak keluhan masyarakat perihal sumur resapan. PSI menyebut proyek ini bermasalah.
“Kami banyak menemukan dan menerima pengaduan tentang sumur resapan yang amburadul. Sumur Anies Baswedan ini ada yang merusak jalan, ada yang terbengkalai hingga yang mengancam keselamatan pengguna jalan. Sumur Anies Rp 411 miliar resahkan warga,” kata Wakil Ketua Fraksi PSI Justin Adrian dalam keterangannya, Rabu (15/12/2021).
Melalui pansus ini, kata Justin, Pemprov DKI dapat membuka data pembangunan sumur resapan. PSI menyoroti Pemprov DKI yang disebut menyembunyikan banyak masalah dalam pembangunan sumur resapan.
“Kami terus meminta data pembangunan sumur resapan dibuka kepada publik karena tahun ini titiknya sangat banyak. Saat Pemprov tidak membuka data tersebut, kami jadi curiga ada yang ditutup-tutupi,” ujarnya.