Dugaan Nepotisme Erick Thohir dalam Berbagai Proyek Negara

Tak Berkategori

Menteri BUMN Erick Thohir diduga terlibat nepotisme dalam berbagai proyek negara.

“Erick Thohir sebagai penyelenggara negara dalam hal ini Menteri BUMN sekaligus mewakili pemegang saham NKRI di BUMN, amat sangat berpotensi ditelisik dugaan nepotismenya dalam kasus proyek pembangunan pabrik amoniak Banggai antara anak BUMN Pupuk Indonesia, Rekind, dan PT Panca Amara Utama (PAU), anak perusahaan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA),” kata wartawan senior Agustinus Edy Kristianto di akun Facebook-nya, Rabu (17/11/2021).

Ia mengatakan, Garibaldi Thohir alias Boy Thohir adalah Preskom PAU sekaligus pengurus dan pemegang saham ESSA. “Dalam perkara ini bahkan sudah ada audit BPK yang mengindikasikan adanya kerugian negara setidaknya Rp1,3 triliun akibat penghapusan piutang,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, kasus investasi Telkomsel (anak perusahaan BUMN Telkom) di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) alias GoTo. Erick Thohir adalah Menteri BUMN yang mewakili NKRI sebagai pemegang mayoritas saham Telkom, sementara Telkom mengendalikan Telkomsel dengan kepemilikan 65% saham.

“Boy Thohir adalah Komisaris Utama GoTo sekaligus pemegang saham sebanyak 1,05 miliar lembar (Akta No. 128 tanggal 29 Oktober 2021),” paparnya.

Laporan Keuangan TLKM Q2 tahun 2021 mencatat Telkomsel telah mengeluarkan total sebesar US$450 juta (Rp6,7 triliun, kurs Rp15 ribu) untuk menelan obligasi konversi tanpa bunga GoTo.

Tak lama lagi GoTo dikabarkan akan IPO, entah di harga pelaksanaan berapa. Berita-berita yang ‘membesar-besarkan’ betapa jumbonya valuasi GoTo tengah berlangsung (sampai Rp450 triliun+). Ancang-ancang penjatahan saham tengah dilakukan.

Ia mengatakan, jika harga pelaksanaan IPO GoTo Rp500/lembar maka setidaknya Boy Thohir punya aset saham GoTo senilai Rp500-an miliar. Ia masuk di harga Rp1/lembar.

“Tapi, apapun itu, simpel saja kita berpikir: jika adiknya bukan seorang Menteri BUMN, apa semudah itu triliunan uang BUMN disuntikkan ke perusahaan sang kakak? Bagaimana kontrolnya sebagai BUMN yang berakhlak? Di situlah berbahayanya nepotisme,” ungkap Agustinus.

Bantahan
Sedangkan orang dekat Erick Thohir, Razikin membantah semua tuduhan terhadap Menteri BUMN itu.

Kata Razikin, sejak dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai anggota Kabinet Indonesia Maju, Erick kerap mendapatkan fitnah yang berbau hoaks.

“Erick Thohir terus meningkatkan kinerjanya dalam membantu Presiden untuk menata BUMN, dan kelihatannya sudah kenyang dengan fitnah. Namun, ruang percakapan publik harus dirawat. Erick Thohir meski lahir sebagai seorang pengusaha, namun beliau tampil sebagai seorang yang sangat demokratis,” ujar Razikin melalui keterangannya kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (3/10/2021)

Ketimbang menanggapi fitnah, ia mendorong Erick fokus dengan kinerjanya meningkatkan performa BUMN.  Pasalnya, ia memprediksi kritikan dan serangan terhadap Erick akan terus ada hingga Pemilu 2024. “Pada titik itu, saya meyakini Erick Thohir memperhatikan semua kritikan dari berbagai pihak dan kritikan itu akan menjadikannya terus meningkatkan kinerjanya dalam membantu Presiden,” ujar Razikin

Ia menambahkan, Erick Thohir telah melalukan berbagai gebrakan merestrukturisasi BUMN dengan semangat amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif.  “Kalau kita mau objektif, di era kepemimpinan Pak Erick Thohir bank syariah terbesar di dunia ada di Indonesia, menggabungkan 3 bank syari’ah yakni Bank Mandiri Syari’ah, BNI Syari’ah dan BRI Syari’ah itu bukan perkara mudah,” ujar Razikin.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News