Moeldoko ketakutan dipecat dari Kepala KSP atas pernyataannya meminta Hadi Tjahjanto tidak terburu-buru masuk pemerintah.
“Saat ini sinyal Moeldoko diganti sangat kuat dan Hadi Tjahjanto penggantinya. Makanya Moeldoko ketakutan dipecat dengan meminta Hadi Tjahjanto tidak terburu-buru masuk pemerintahan,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada www.suaranasional.com, Senen (15/11/2021).
Menurut SBK, Moeldoko sudah merasa akan diganti Presiden Jokowi akibat kelakuannya yang membegal Partai Demokrat. “Sikap Moeldoko ini membuat citra buruk Presiden Jokowi,” ungkapnya.
Kata SBK, kekalahan Partai Demokrat Moeldoko dalam berbagai sidang gugatan dengan Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuat mantan Panglima TNI tercoreng secara hukum. “Jokowi tidak ingin pelanggaran hukum yang dilakukan Moeldoko merembet ke Jokowi,” papar SBK.
Moeldoko menyebut pihaknya belum bisa memastikan apakah Hadi ikut masuk dalam rencana reshuffle kabinet Jokowi. “Itu tunggu saja waktunya, kita belum bisa memberikan jawaban,” kata Moeldoko di kantornya, Jumat (5/11/2021).
Menurut Moeldoko, Hadi tidak perlu terburu-buru ikut serta dalam reshuffle kabinet. Moeldoko mencotohkan saat dirinya memilih istirahat terlebih dahulu usai pensiun dari jabatan Panglima TNI.Waktu istirahat itu, kata Moeldoko, dapat dimanfaatkan Hadi untuk bercengkrama dengan keluarga.
“Karena seperti saya dulu 2,5 tahun waktu istirahat dan itu cukup nyaman bagi siapa pun. Setelah bertugas mengemban tugas kurang lebih saya 35 tahun punya kesempatan 2,5 tahun betul-betul saat berarti bagi keluarga, bagi saya sendiri, menikmati waktu yang ada itu,” katanya.