Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebarkan Islamophobia dengan menyebut ciri-ciri anak muda radikal dengan menganggap bidah Yasinan dan sedekah bumi
“Yasinan dan sedekah bumi dianggap bidah itu bukan radikal tapi ada dasarnya. Ini persoalan khilafiyah (perbedaan pendapat) terutama menyangkut Yasinan. Muhammadiyah, Persis dan Al Irsyad tidak melakukan Yasinan,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada www.suaranasional.com, Senin (1/11/2021).
Menurut SBK, BNPT harusnya tidak gegabah mengeluarkan pendapat anak muda menganggap bidah Yasinan dan sedekah bumi sebagai radikal. “BNPT jangan menyebarkan Islamophobia. Terkait sedekah bumi, NU dan Muhammadiyah juga menolak karena tidak ada tuntutan dalam ajaran Islam,” paparnya.
Kata SBK, BNPT tidak menyoroti ancaman yang dilakukan terorisme Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. “Faktanya terorisme KKB sudah membunuh banyak warga sipil di Papua,” jelas SBK.
Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid mengungkap ciri anak muda radikal di antaranya menganggap Yasinan dan sedekah bumi bidah.
“Anti di sini artinya sikap membenci dengan menganggap kenduri, yasinan, sedekah bumi, maulid, bidah, sesat, kafir,” kata Nurwakhid dalam Live Talk Show Tribun Network bertajuk: Mewaspadai Paham Radikalisme pada Jumat (29/10/2021).