KH Abdul Syakur Yasin (Buya Syakur) merupakan sesepuh Islam liberal dan dijadikan pion dalam moderasi agama.
“Buya Syakur ini sesepuhnya Islam liberal. beliau cuma dijadikan pion dr program moderasi agama yang merupakan kelanjutan dari Islam Nusantara,” kata Habib Abubakar Assegaf di akun Twitter-nya @abubakarsegaf.
Menurut Habib Abubakar, Buya Syakur biasa berbicara agama dengan main akal-akalan. “Memang biasa bicara Agama dg main akal-akalan & lihai bermain retorika,” kata Habib Abubakar.
Habib Abubakar meminta umat Islam berhati-hati dengan pendapatnya Buya Syakur. “Hati-hati jangan terkecoh,” paparnya.
Dalam ceramahnya, KH Abdul Syakur Yasin mengatakan soal kalimat tauhid La Ilaha Illallah.
“Ide besarnya Nabi Muhammad untuk membangun Persatuan, La Ilaha Illallah sebagai simbol bahwa kita dalam kesetaraan. Tetapi kemudian dalam perjalanan peradaban Umat Islam ini bergesar, ucapan La Ilaha Illallah menjadi kunci masuk surga.”
Memang Nabi menjamin ‘Barangsiapa yang mendukung Persatuan dijamin masuk surga’. Mendukung Persatuan. Sekarang menjadi ‘Barangsiapa yang akhir ucapannya sebelum meninggal ucapannya La Ilaha Illallah masuk surga’. Ini menjadi tidak masuk akal. Masa masuk surga dengan ucapan? Memangnya film Berbi? Memangnya film Aladin? Jadi yang dijamin masuk surga itu yang mendukung Nabi dalam rangka membangun persatuan,” kata Buya Syakur.
Lalu di cuplikan video berikutnya KH. Abdul Syakur Yasin menyebut Islam bukan agama yang sempurna. Ia mengutip surah Al Maidah ayat 3.
“Ayat ini isinya menyatakan bahwa Nabi Muhammad telah melaksanakan tugasnya sebagai rasul dengan sempurna, tetapi pemahamannya bergeser lagi bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Mana mungkin di dunia ada kesempurnaan?” ungkapnya.