Publik menunggu bukti pernyataan Kapolri yang akan memotong kepala oknum polisi termasuk yang terlibat menjual amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
“Masyarakat ingin tahu makna potong kepala dan blender terhadap oknum polisi yang jual amunisi ke KKB Papua. Pernyataan potong kepala itu merupakan serius atau sekedar retorik,” kata aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada www.suaranasional.com, Ahad (31/10/2021).
Damai mendapat cerita dari orang tuanya yang juga pernah berdinas di Angkatan Darat (AD) terkait tindakan anggota TNI yang berkhianat terhadap bangsa dan negara. “Anggota TNI yang berkhianat langsung ditembak mati,” papar Damai.
Kata Damai, masyarakat menunggu tindakan pihak kepolisian terhadap anggotanya yang melanggar hukum. “Termasuk dugaan kasus korupsi yang dilakukan oknum kepolisian harus ada penindakan,” paparnya.
Sebelumnya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menegaskan sanksi tegas akan diberikan kepada seluruh personel yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, atau melanggar aturan yang ada. Bahkan, Sigit tak ragu untuk menindak tegas pimpinannya apabila tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya apabila ke depannya masih melanggar aturan.
“Namun terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi, jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat, agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai,” sebut Sigit.