Rezim Soeharto ‘memperalat’ Muhammadiyah Menyingkirkan Nahdlatul Ulama (NU) di Kementerian Agama (Kemenag).
“Saat Soeharto berkuasa, orang NU dipersulit menjabat eselon I dan II di Kemenag. Orang-orang Muhammadiyah yang menjadi eselon I dan II. Rezim Soeharto memperalat Muhammadiyah menyingkirkan NU di Kemenag,” kata Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim kepada www.suaranasional.com, Sabtu (30/10/2021).
Menurut Nur Khalim, Muhammadiyah di era Soeharto menikmati fasilitas negara. “Berbagai sekolah sampai perguruan tinggi mendapat bantuan dari Rezim Soeharto. Lahan UMY sekitar 25 hektar dibantu secara pribadi oleh Soeharto,” ungkap Nur Khalim.
Nur Khalim mengatakan, Rezim Soeharto telah menzalimi NU bahkan berupaya menggagalkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Ketua Umum PBNU. “Ada PBNU Abu Hasan tidak lepas upaya Soeharto memecah belah NU,” jelas Nur Khalim.
Kata Nur Khalim, operasi dukun santet tak lepas penguasa melakukan teror terhadap NU. “Pasca Soeharto jatuh muncul operasi dukun santet. Ini bagian teror terhadap NU,” ungkapnya.
Muhammadiyah, kata Nur Khalim tidak perlu tersinggung atas pernyataan Menag Yaqut Cholil Qaumas. “Gus Yaqut hanya memotivasi para santri dan warga NU,” jelas Nur Khalim.