Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi sembrono atas pernyataannya bahwa Soekarno (Bung Karno) meneladani politik lapangan Rasulullah.
“Menyebut Bung Karno meneladani politik lapangan Rasulullah, Kepala BPIP Yudian Wahyudi ngawur sekali,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada www.suaranasional.com, Jumat (1/10/2021). “Rasulullah tidak pernah menggagas Nasionalis, Agama dan Komunis (Nasakom) seperti Bung Karno,” jelasnya.
Kata Muslim, pernyataan Yudian Wahyudi yang seolah-olah menyamakan Bung Karno dengan Bung Karno justru membuka lama kelakuan presiden pertama. “Sekarang mengungkit kelakuan buruk Bung Karno yang memenjarakan lawan-lawan politik. Apakah ini meneladani Rasulullah?” tanya Muslim.
Kata Muslim, BPIP justru menjadi lembaga doktrinisasi ideologi Bung Karno. “Pancasila ditafsirkan tunggal oleh BPIP. Pelemahan KPK yang merupakan merupakan bertentangan dengan Pancasila dibiarkan BPIP,” ungkapnya.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, Presiden pertama Indonesia Soekarno ialah orang yang paling berhasil meneladani politik lapangan Rasulullah SAW. Menurut dia, Bung Karno berhasil mencapai kemerdekaan Indonesia tanpa darah seperti peristiwa Fathu Makkah.
“Bung Karno itu adalah umat Islam yang paling berhasil meneladani politik lapangan Rasulullah, Nabi Muhammad Fathu Makkah itu revolusi pertama tidak berdarah di dalam sejarah. Bung Karno memimpin bangsa Indonesia ini proklamasi tidak berdarah,” ujar Yudian dalam acara Peringatan 61 Tahun Pidato Bung Karno secara daring, Kamis (30/9).