Para demonstran di Balai Kota yang menolak Formula E dari kalangan pengangguran dan bayaran. Mereka tidak tahu persoalan Formula E sebenarnya.
“Saya sudah mengetahui para demonstran di Balai Kota yang menolak Formula E dari kalangan pengangguran dan bayaran,” kata aktivis Jakarta Jay Abdullah dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Sabtu (4/9/2021).
Menurut Jay, para demonstran yang menolak Formula E digerakkan orang-orang yang tidak suka terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Saya tahu dalang demonstrasi itu tapi tidak enak diungkap ke publik. Sebetulnya masyarakat Jakarta sudah tahu dalangnya,” paparnya.
Kata Jay, penolakan Formula E sengaja dihembuskan oleh para pembenci Anies Baswedan. “Mereka ini tidak akan mengkritik sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB),” jelas Jay.
Jay menegaskan, kegiatan Formula E dapat meningkatkan ekonomi di Jakarta. “Hunian hotel di Jakarta naik, sponsor iklan, pekerja sehingga ada perputaran uang dari kegiatan Formula E,” ungkapnya.
Sekitar 100 orang melakukan demo menolak Formula E di depan Balai Kota Jakarta, Jumat (3/9) siang.
Massa datang menggunakan sepeda motor dan satu mobil komando sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka sempat berhenti di depan Balai Kota dan berorasi sekitar 10 menit.
Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah poster yang bertuliskan di antaranya, “Ajang Formula E Rugikan Masyarakat”, “Pemborosan dan tidak berdampak Positif”,’ Dukung Sepenuhnya Interpelasi”.
Selain itu juga massa terlihat membawa bendera bertuliskan “BMI Jaktim”.
“Tolak Formula E,” kata salah seorang massa.