Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dilebur menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi peninggalan buruk Pemerintahan Jokowi.
“Saat pembentukan BRIN dan empat lembaga dilebur, ini saya bilang malapetaka,” kata Guru Besar UIN Jakarta Prof Azyumardi Azra, Jumat (17/6/2021).
Azyumardi menilai keberadaan BRIN pasca Ristek digabung ke Kemendikbud juga sulit untuk langsung bekerja cepat dalam perkembangan riset Tanah Air. Sebab BRIN hanya memiliki waktu sempit untuk melakukan konsolidasi.
“Tidak banyak peluang BRIN ini bisa berkebang dengan baik dalam waktu yang tersisa,. Praktisnya 1,5 tahun menjelang pemilu, setelah itu semua lembaga sibuk dengan pemilu. Jadi sulit dalam waktu singkat itu empat lembaga dikonsolidasikan,” sambungnya.
Bila empat lembaga tersebut tetap dilebur, maka beban kerja BRIN akan makin berat. Selain melakukan konsolidasi, BRIN juga harus memikirkan soal alokasi anggaran hingga nomenklatur.
“Ini tentu akan jadi masalah. Sebaliknya, bila empat lembaga ini dibubarkan, maka akan menjadi negative legacy Presiden Jokowi,” pungkasnya.