Pelapor Ruslon Buton, Aulia Fahmi yang juga Ketua Cyber Indonesia seorang pengecut karena tidak pernah hadir dalam persidangan sebagai pelapor.
“Aulia Fahmi bertindak layaknya pengecut/penjilat/pengkianat, karena saat dilaksanakan Praperadilan, sidang perdana dan beberapa kali sidang sidang lanjutan Ruslan Buton, orang ini tidak pernah hadir menampakkan batang hidungnya,” kata Kolonel (Purn) Sugeng Waras kepada www.suaranasional.com, Selasa (8/6/2021).
Menurut Sugeng Waras, Aulia Fahmi seorang buzzer penguasa yang bertugas melaporkan siapa saja yang dianggap menganggu kekuasaan. “Tugas Aulia Fahmi mengincar para pihak yang dianggap berseberangan dengan pemerintah,” jelasnya.
Kata Sugeng Waras, tulisan Ruslan Buton yang dilaporkan Aulia Fahmi merupakan kondisi fenoman Indonesia saat ini. Ruslan Buton yang meminta Presiden Jokowi mundur bukan pelanggaran hukum.
“Jokowi dingatkan sebagai seorang negarawan, demi keselamatan NKRI dan demi menghindari tumpah darah sesama bangsa, yang esensinya tidak mengandung kebohongan, fitnah atau kebencian, provokasi dan tidak selayaknya diperkarakan atau dipidanakan,” ungkapnya.
Kata Sugeng Waras, Ruslan Buton harusnya bebas karena tidak ada fakta hukum yang bisa menjeratnya.
“Tuntutan bebas murni tanpa syarat untuk Ruslan Buton dan tuntutan balik untuk memidanakan / memenjarakan Aulia Fahmi, merupakan agenda saya dalam proses persidangan beberapa hari lagi untuk saudara Aula Fahmi yang membuat seorang Ruslan Buton menderita,” pungkas Sugeng Waras.