Addie MS menjadi pendukung Joko Widodo (Jokowi) tapi belum mendapat jabatan komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Alhamdulillah, Allah ijinkan aku menjadi yg kuinginkan (menjadi musisi, bukan komisaris),” kata Addie MS di akun Twitter-nya Addie MS di akun Twitter-nya @addiems.
Addie MS mengatakan seperti itu menanggapi pertanyaan dari @Sandy_Areza: Mas addie, kapan di tlp pak mentri BUMN, sapa ada penawaran jd komisaris, atw udh pernah d tawarin jd komisaris..klw blum juga, waduh udh kelamaan waktu nya ini mas..masa dluan abde negara mas.
Addie mengatakan, menjadi pendukung pemerintah tidak identik dengan harapan mendapat jabatan. “Kenapa ya…kl mendukung Pemerintah selalu dianggap vested. Pamrih. Dianggap mengharap jabatan, proyek, Rp dll. Mas, aku ga cocok dan ga cukup pintar jd menteri, atau komisaris.Aku sdh bahagia jd musisi. Alhamdulillah,” papar Addie MS.
Ia sendiri mengaku lebih senang menjadi komisaris Twilite Ochestra. “Aku maunya jadi komisaris Twilite Orchestra,” jelas Addie MS.
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUSPT) PT Telkom Indonesia, Jumat (28/05), menjadikan Abdi Negara Nurdin atau dikenal Abdee ‘Slank’ menjadi salah satu jajaran Komisaris Telkom.
Penunjukan ini menimbulkan polemik tajam di media sosial, sebagian penggunanya mengkritik kebijakan itu, tetapi ada pula yang mendukungnya.
Sebelum Abdee, ada sejumlah anggota relawan, tim kampanye, serta pendukung calon presiden Joko Widodo ditunjuk sebagai komisaris di BUMN.