Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih pintar berutang dalam membangun bangsa Indonesia sehingga rakyat menerima bebannya.
“Sementara Jokowi 5 tahun bikin utang lebih banyak dari SBY (10 tahun). Tapi kenaikan PDB nya 2021 cuma 3.969. Jadi Jokowi lebih pintar berutang,” kata politikus Demokrat Taufik Rendusara di akun Twitter-nya @TRendusara. “Sejujurnya kita merasa berhadapan dengan orang-orang yang delusional. PDB selama pak SBY naik dari 1.600 ke 10.500 T,” ungkapnya.
Kata Taufik, persoalan bukan di besarnya utang tapi seberapa pendapatan yang pemerintah alokasikan untuk membayar utang. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya manfaat utang itu.
“Pemerintah tugas utamanya mengentaskan kemiskinan & mencerdaskan rakyat bukan infrastruktur,” jelas Taufik.
Ia mengatakan, argumen bani jahiliyah jokower untuk mengecilkan makna utang selalu berdasarkan ratio pada PDB. Begitu mendekat batas kritis, ganti lagi dengan argumen “negara lain banyak juga hutangnya”. Ini menghina akal sehat publik. Hutang bukan coba dilunasi malah ditambah.
“Partai Demokrat melalui Legislator @FPD_DPR tidak pernah berhenti mengingatkan pemerintah untuk bisa mengelola utang negara dengan lebih baik. Tentunya dengan harapan, jangan sampai republik yang kita cintai bersama ini, dinyatakan sebagai negara yang gagal bayar hutang,” pungkasnya.