Serangan ke Anies Baswedan makin massif setelah munculnya berbagai deklarasi dukungan menjadi calon presiden (capres) 2024.
“Anies harus menyadari makin banyak deklarasi dukungan menjadi capres 2024, serangan ke Anies makin massif,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada wartawan, Senin (24/5/2024).
Amir mengatakan, dalam dunia politik hal biasa antara dukungan dengan yang menolak.
Menurut Amir, Anies harus melakukan kalkulasi politik atas tindakan beberapa relawan yang mendukung mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta itu untuk menjadi capres 2024 di saat belum ada partai politik yang mengusungnya. “Anies harus segera menyatakan bergabung dengan partai politik agar mempunyai kepastian menjadi capres 2024,” paparnya.
Beberapa parpol yang mempunyai kedekatan dengan Anies di antaranya NasDem, Partai Demokrat dan PKS. “Anies terlibat deklarasi ormas NasDem sebelum menjadi parpol. Anies pernah ikut konvensi calon presiden Partai Demokrat. Beberapa waktu lalu Anies bertemu AHY di Balai Kota. PKS juga menjaga Anies dari serangan lawan politik di Jakarta,” ungkapnya.
Posisi Anies sangat lemah, kata Amir ketika belum ada partai politik yang mengusungnya di Pilpres 2024. “Dari aspek formal lemah,” tegas Amir.
Ia mengatakan, dukungan Anies akan berubah ketika menjadi cawapres 2024. “Dukungan Anies menurun ketika cawapresnya dari PDIP. Anies juga tidak didukung ketika menjadi cawapres Prabowo di Pilpres 2024,” ungkapnya.
Selain itu, Amir mengatakan, munculnya Relawan Anies Mileanies 2024 di Makassar dikaitkan dukungan Jusuf Kalla (JK) terhadap Gubernur DKI di Pilpres 2024. “Ada yang mengaitkan Golkar Makassar mendukung Anies,” pungkasnya.