Rezim ini mempunyai otak sungsang sehingga berbagai kebijakannya tidak berpihak kepada rakyat. Rezim ini berpihak kepada pemilik modal dan TKA China.
“Jika otak tidak sungsang, semestinya kebijakan rezim adalah menindak dan memaksa mereka yang punya dana untuk menyimpan dananya di dalam negeri,” kata Dewan Pakar Pertahanan FKP2B Mayjen (Purn) Deddy S Budiman dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Kamis (20/5/2021).
Menurut Deddy, harusnya rezim ini menetapkan pajak besar kepada mereka yang hanya berpura-pura cinta NKRI dan berhenti memanjakan mereka. “Rezim ini harus berpihak kepada rakyat kecil UMKM, tanpa memajaki dengan pajak printilan yang kini mereka sangat menderita,” ungkapnya.
Deddy menyesalkan rezim ini loyal kepada kehendak yang punya modal sehingga memiskinkan rakyat dengan PHK dan menutup lowongan pekerjaan bagi rakyat sendiri dengan mendatangkan TKA Asing terutama dari China.
Selain itu, kata Deddy, rezim ini tidak mempersatukan rakyat, tapi melakukan politik belah bambu dengan isu radikalisme dan terorisme pada kelompok tertentu, serta melakukan pembiaran terhadap ideologi yang dilarang ( neo Komunis) yang berusaha menghilangkan agama dan pendidikan Pancasila.
“Rezim ini melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyat, dan bahkan melakukan pembunuhan terhadap rakyat tidak berdosa yang kebetulan anggota FPI di KM 57, kriminalisasi dan penahanan terhadap ulama dan aktivis yang kritis,” paparnya.
Ia berdoa, semoga Allah SWT membuka pintu hati rezim yang berkuasa dan para aparatur negara untuk sadar dan kembali berpihak kepada kepentingan dan keselamatan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI yang ditetapkan tgl 18 Agustus tahun 1945.
“Semoga Allah memerintahkan kepada bangsa dan rakyat Indonesia untuk menggunakan Rahmat dan karunia yang telah dianugerahkan kepada manusia berupa hati, otak, mata, dan telinga untuk membaca permasalahan bangsa yang sedang dalam bahaya, dan bersatu untuk menyelamatkan Indonesia,” pungkasnya.