Tatkala Jalan Tikus pun Ditutup

Tak Berkategori

Oleh: Abu Muas T. (Pemerhati Masalah Sosial)

Jelang lebaran tahun ini sepertinya ada suasana yang berbeda dengan suasana lebaran-lebaran sebelumnya. Fokus petugas bukan hanya pada kemacetan arus lalu lintas saat-saat mudik lebaran, tapi juga fokus menutup peluang bagi para pemudik yang bersikukuh pulang kampung di tengah ada aturan larangan mudik yang akan menempuh jalan yang diistilahkan dengan jalan tikus.

Sungguh luar biasa munculnya virus corana ini yang secara global telah mengubah tatanan kehidupan dunia, tak terkecuali tatanan pengaturan lalu lintas pun bukan hanya di jalan tol bebas hambatan atau jalan provinsi saja, tapi juga sampai ke tingkat jalan tikus pun harus dijaga ketat oleh para petugas.

Jika suasana mudik pada tahun-tahun sebelum munculnya wabah virus ini jalan tikus menjadi jalan alternatif yang dapat diandalkan untuk bisa mengurai kemacetan lalu lintas, tapi kini jalan tikus ditutup rapat-rapat agar para pemudik tak dapat akses jalan untuk bisa mudik sampai ke kampung halaman.

Diberlakukannya penyekatan jalan di seluruh wilayah negeri ini yang dimulai Kamis (6/5/2021) pkl.00.00 wib, muncul fenomena yang sungguh sangat kontradiktif dalam penegakan aturan di lapangan. Terekam lewat tayangan berita TV, ada para calon pemudik yang harus berjuang keras untuk bisa sampai ke kampung halaman harus menumpang mobil pengangkut sayuran. Karena tak bisa lolos dari pos pemeriksaan, maka calon pemudik pun harus kecewa digiring untuk berbalik ke tempat asalnya. Terekam pula, ada serombongan emak-emak yang rela berjalan kaki untuk sampai ke kampung halaman karena kendaraan yang ditumpanginya harus putar balik.

Berbagai macam kejadian di lapangan tentu lebih banyak lagi, namun sungguh sangat miris jika kita cermati. Betapa perlakuan aturan yang sangat tidak nyaman jika dirasakan, di satu sisi warga negara kita sendiri yang mau pulang kampung saja harus menghadapi berbagai kesulitan, tapi di sisi lain pada saat yang sama pula lewat media sosial terlihat para pendatang dari luar negeri khususnya WNA China terlihat begitu bebasnya memasuki wilayah kita lewat bandara?

Kembali ke masalah jalan tikus yang kini ditutup untuk akses para pemudik, semoga bagi aparat yang berwenang juga harus fokus menutup rapat-rapat “jalan tikus” bagi para “tikus-tikus berdasi” alias para koruptor yang menggerogoti uang rakyat.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News