Akui Kafir, Nicho Silalahi: Sikap Dede Budhyarto Adu Domba Internal Agama Islam & Rusak NKRI

Tak Berkategori

Komisaris independen PT Pelni Dede Budhyarto melakukan adu domba internal agama Islam dan merusak NKRI dengan membatalkan pengajian online Ramadhan di perusahaan plat merah itu.

“Saya seorang kafir menilai sikap Dede Budhyarto itu melakukan adu domba di internal agama Islam dan merusak NKRI. Pembatalkan pengajian online dengan tudingan ustadznya radikal sangat tidak beralasan,” kata aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi kepada www.suaranasional.com, Sabtu (10/4/2021).

Menurut Nicho, Dede Budhyarto berkilah pembatalan pengajian online Ramadhan bukan karena radikal tapi belum ada ijin dan koordinasi dengan perusahaan. “Itu hanya alasan yang dicari-cari. Dede Budhyarto tidak mempunyai kapasitas untuk menilai pengajian karena dia bukan beragama Islam,” jelasnya.

Nicho mengatakan, masyarakat bisa menilai kelakuan dan kapasitas buruk Dede Budhyarto sebagai komisaris independen PT Pelni. “Maka tidak berlebihan PT Pelni merugi mempunyai komisaris independen yang kemampuan seperti Dede Budyarto,” ungkapnya.

Menteri BUMN Erick Thohir, kata Nicho harus merespon masyarakat yang meminta Dede Budhyarto dicopot dari komisaris independen PT Pelni. “Kalau Dede Budhyarto tidak segera dicopot kepercayaan masyarakat ke pemerintah makin menurun,” jelas Nicho.

Komisaris independen PT Pelni Dede Budhyarto mengumumkan batalnya acara pengajian Ramadan secara daring di Badan Kerohanian Islam PT Pelni.

Tak hanya itu, Dede juga mengungkapkan bahwa pejabat yang terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut dipecat.

Hal ini dilakukan Dede dengan dalih agar tak menyebarkan paham yang menurutnya radikal.

“Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhaan belum ada izin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tersebut DIBATALKAN,” jelasnya dari @kangdede78, Jumat (9/4/2021).

“Selain pejabat yang terkait dengan kepanitiaan acara tersebut telah DICOPOT,” lanjut Dede pada utas tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa hal ini juga menjadi peringatan bagi perusahaan BUMN ini agar tak membiarkan paham radikalisme berkembang.

”Ini pelajaran sekaligus WARNING kepada seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yang terlibat radikalisme,” paparnya.

“Jangan beri ruang sedikitpun BERANGUS,” tegas Dede.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News