Elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlangga tak bisa ditingkatkan sehingga sulit menjadi calon Presiden (Capres) 2024.
“Elektabilitas Airlangga Hartarto tampaknya memang sulit untuk ditingkatkan. Hal ini membuat nilai jualnya rendah untuk ditawarkan ke parpol lain pada pilpres 2024,” kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Kamis (11/3/2021).
Kata Jamiluddin, sejak Desember 2017 Airlangga Hartarto sudah menjadi Ketua Umum Partai Golkar, namun elektabilitas tak jua meningkat. Posisinya sebagai menteri juga tidak dapat mendongkrak elektabilitasnya.
Parpol lain tentu tidak mudah diajak berkoalisi kalau elektabilitas Airlangga Hartarto sangat rendah. Hingga saat ini elektabiltasnya di kisaran 1 persen.
“Elektabilitanya ini jauh dibawah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ridwan Kamil,” ungkap Jamiluddin.
Parpol lain hanya mau berkoalisi dengan Golkar kalau Airlangga Hartarto berpeluang besar menang pada Pilpres 2024. Hanya saja bila dilihat dari hasil survei, peluangnya terpilih pada pilpres 2024 dapat dikatakan sangat kecil.
“Karena itu, internal dan eksternal Golkar tampaknya akan sulit mengusung Airlangga Hartarto pada pilpres 2024. Tentu perkiraan ini hanya berlaku bila elektabilitas Airlangga Hartarto tetap di kisaran 1 persen,” pungkasnya.