Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko berfikir partai politik (parpol) milik negara sehingga bisa seenaknya melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat.
“Moeldoko moeldokooo… Lu pikir partai politik milik negara… najis deh lu… main tusuk dari belakang, bayarnya kurang lagi,” kata politikus Demokrat Taufik Rendusara di akun Twitter-nya @TRendusara.
Taufik mengatakan, kudeta terhadap Partai Demokrat di Deli Serdang Sumatera Utara dilakukan pejabat negara. “Persoalan kudeta Partai Demokrat di Deli Serdang itu adanya pejabat negara mengkudeta rakyat bukan rakyat mengkudeta pejabat negara,” jelasnya.
Kata Taufik, Partai Demokrat akan mengambil langkah hukum sesuai konstitusional yang berlaku di republik ini. “Hanya saja dgn catatan, selama #KLBBodong tak melakukan usaha merebut paksa sekretariat2 partai yg sah. Jika ada usaha merebut paksa tentu kami akan gebukin,” ungkap Taufik.
Diberitakan sebelumnya, KLB Partai Demokrat (PD) yang diklaim sepihak oleh segelintir pihak memutuskan Moeldoko sebagai Ketua Umum terpilih. Hal ini berdasarkan voting yang dilakukan dalam KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Kongres Luar Biasa Partai Demokrat menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memperhatikan, memutuskan, menetapkan pertama, dari calon kedua tersebut atas voting berdiri, maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Periode 2021-2025,” kata pimpinan sidang Jhoni Allen Marbun saat membacakan putusan sidang pleno di The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3).
Moeldoko diputuskan sebagai Ketua Umum terpilih setelah melalui proses pencalonan. Moeldoko mengalahkan Marzuki Alie, yang dicalonkan oleh DPD NTB. Sementara itu, Moeldoko dicalonkan DPD Kalteng, Sulteng, Papua Barat, hingga Aceh.