Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany mencoba memframing buku soal yang membuat nama Ganjar dicetak 2009 diarahkan untuk menjatuhkan Ganjar Pranowo.
“Salut dengan dek @TsamaraDKI yang dengan semangat 45 memfraiming cetakan 2009 untuk menunjukkan keseriusan,” kata Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Migran Indonesia (SPMI) Nicho Silalahi di akun Twitter-nya @Nicho_Silalahi.
Nicho mengatakan seperti itu menanggapi pernyataan Tsamara di akun Twitter-nya @TsmaraDKI: Salut dengan respons Pak @ganjarpranowo yang rileks. Fitnah & serangan semacam ini begitu murahan. Bisa-bisanya menggunakan buku pelajaran sebagai upaya menjatuhkan lawan politik.
Kata Nicho, buku yang membuat nama Ganjar itu dicetak sebelum Ganjar Pranowo menjadi Gubernur DKI Jakarta. “Buku itu dicetak sebelum PSI lahir,” papar Nicho.
Penerbit buku Tiga Serangkai mengklarifikasi viral buku pelajaran berisi soal yang menyebut ‘Ganjar tidak pernah bersyukur’. Tiga Serangkai menyebut soal tersebut tidak ada kaitannya dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
General Manager Tiga Serangkai, Mas Admuawan, mengatakan soal tersebut pertama kali ditulis pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas 3 SD terbitan tahun 2009. Saat itu nama Ganjar tidak dikenal seperti sekarang.
“Sebetulnya itu cetakan pertama kita tahun 2009. Waktu itu kan Pak Ganjar Pranowo belum menjadi public figure seperti sekarang. Jadi nama Ganjar ini tidak berkaitan dengan Gubernur Jawa Tengah,” kata Admuawan saat ditemui di kantornya, Selasa (9/2/2021).