Gubernur DKI Anies Baswedan ditetapkan sebagai salah satu pahlawan dalam 21 Heroes 2021 oleh Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI).
Anies Baswedan dinilai berhasil merubah transportasi massal di Jakarta menjadi lebih efisien dan terintegrasi.
Selama ini, publik kerap membandingkan Anies Baswedan dengan Tri Rismaharini. Terlebih setelah mantan Wali Kota Surabaya itu ‘diboyong’ ke Jakarta menjadi Menteri Sosial.
Banyak yang menilai, itu menjadi salah satu cara PDIP memberikan ‘panggung’ kepada sosok yang dijuliki Emak’e Arek-arek Suroboyo itu. Tak sedikit pula yang menilai bahwa Risma akan diterjunkan di Pilkada DKI 2022 melawan Anies.
Akan tetapi, Risma diyakini tidak akan bisa melawan Anies.
Demikian disampaikan pengamat politik Satyo Purwanto kepada RMOL (jaringan PojokSatu.id), Jumat (5/2/2021).
“Meskipun PDIP sepertinya sudah yakin akan ‘mengendorse’ Risma bertarung dengan Anies di Pilkada, namun sayangnya Risma tidak akan sanggup melawan Anies Baswedan,” ungkap dia.
Menurut Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia’s Democratic Policy ini, Risma masih kurang mendapatkan tempat bagi para pemilih di ibu kota.
“Risma tidak memiliki ‘magnet’ bagi pemilih DKI yang kritis dan heterogen, sekaligus bisa sangat permisif menghadapi isu populisme dan sektarian,” jelasnya.
Sementara, penghargaan sebagai pahlawan itu dinilai Satyo membuat Anies bak bintang yang tengah bersinar terang.
“Kini Anies Baswedan adalah rising star dalam konteks kepemimpinan politik,” kata mantan Sekjen Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) ini.
Lebih jauh, Satyo Purwanto juga menilai bahwa penghargaan Anies itu sebagai sebuah tren positif. Dengan demikian, sambungnya, maka tidak akan sulit lagi bagi Anies Baswedan jika ingin bertarung di Pilpres 2024 mendatang.
“Kondisi ini juga akan mempengaruhi kontruksi koalisi parpol untuk menghadapi Pilpres 2024,” terang Satyo.
Otomatis, sambungnya, maka Anies pun tak akan kesulitan bila bila kembali bertarung di Pilkada DKI 2022 mendatang.
Sementara, Anies Baswedan bersyukur atas penetapan dirinya sebagai salah satu dari 21 pahlawan dunia dalam 21 Heroes 2021.
“Alhamdulillah, terpilih sebagai salah satu “pahlawan” dalam #21Heroes2021 oleh lembaga internasional Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI),” ungkap Anies Baswedan dalam akun Facebook-nya, Jumat (5/2).
Menurutnya, ini adalah hasil kolaborasi banyak pihak dalam mewujudkan transportasi yang memadai di ibu kota.
“Jakarta telah mengalami peningkatan signifikan dalam segi transportasi umum massal bahkan selama pandemi Covid 19,” jelasnya.
Menurutnya, ini berarti bahwa Jakarta dinilai berhasil mentransformasi sistem angkutan umum massal yang nyaman dan inklusif untuk semua. Salah satunya adalah integrasi Bus Rapid Transit ke dalam sistem JakLingko.
“Juga integrasi halte dengan stasiun commuter maupun Moda Raya Terpadu (MRT), sekaligus pengembangan bus listrik untuk operasional transportasi umum massal,” ungkapnya.
Pemprov DKI Jakarta juga telah berhasil mengubah paradigma prioritas fasilitas pendukung transportasi.
Di mana jalan untuk kaki menjadi prioritas pembangunan, selanjutnya kendaraan bebas emisi (sepeda), transportasi umum massal dan terakhir kendaraan pribadi. Dengan paradigma tersebut Pemprov DKI gencar melakukan revitalisasi trotoar dan pembuatan 63 kilometer jalur sepeda.
Bahkan berkat transformasi tersebut Pemprov DKI juga telah diganjar STA Award 2020.
Menurutnya, Pahlawan sebenarnya adalah ribuan orang bekerja setiap hari untuk mendorong integrasi transportasi Jakarta. Lalu ada jutaan warga yang ikut mensukseskan dengan memilih berjalan kaki, bersepeda dan menggunakan transportasi publik.
“Pengakuan ini adalah buat Kita semua,” tandasnya.
(pojoksatu)