Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cabang Laren, Lamongan, Jawa Timur menjadi sasaran aksi oleh orang tak dikenal. Pihak Muhammadiyah mengaku aksi tersebut sudah terjadi sebanyak dua kali.
Aksi pembakaran pertama terjadi pada Jumat (1/1) sekitar pukul 12.00 di asrama santri laki-laki saat sedang berlangsung salat Jumat. Kemudian peristiwa kedua terjadi pada Jumat (8/1) di waktu yang hampir sama di asrama santri putri.
“Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WIB hingga 11.40 WIB saat jamaah Jumat berlangsung,” kata pengurus Ponpes, seperti yang dikutip dari suaramuhammadiyah.id, Senin (11/1).
Aksi pembakaran pertama diketahui oleh saksi bernama Nanang, yang rumahnya berada di sisi utara Ponpes. Nanang lantas berupaya memadamkan api dengan dibantu oleh dua orang lainnya yang akan berangkat shalat Jumat.
Peristiwa tersebut telah dilaporkan ke Polsek Laren. Pihak kepolisian juga telah melakukan olah TKP dan memasang garis polisi. Namun sepekan berselang, aksi serupa kembali terjadi dan menyasar empat unit rak sepatu sandal asrama putri.
Berkaitan dengan peristiwa ini, Tim Hukum dan HAM serta LBH Muhammadiyah curiga bahwa ada unsur kesengajaan dalam insiden ini.
“Kalau tidak ada unsur kesengajaan, masa sasaran dua tempat dengan objek serupa,” kata Ketua LBH Muhammadiyah, Luqmanul Hakim.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur juga menyoroti aksi pembakaran ini. Mereka pun segera membuat laporan resmi ke Polres Lamongan dan PP Muhammadiyah.
“Kalau harapannya ya bisa ditemukan pelakunya. Ini urusan dengan kepentingan umat,” ucap Luqman.
Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP David Manurung menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan oleh TKP untuk menyelidiki peristiwa tersebut.
Nantinya, kata David, dari olah TKP itu dapat diambil kesimpulan tentang dua peristiwa kebakaran yang terjadi di Ponpes tersebut.
(Cnnindonesia)