Republik ini menunjukkan tanda-tanda berbahaya sedang meluncur jatuh ke jurang kekacauan sipil: penegakan hukum lumpuh karena aparat direstui elit penguasa (hasil Pemilu transaksional) untuk berselingkuh dengan para penggelap pajak, bandar judi, penjual narkoba dan minuman berakohol serta mucikari untuk merusak masyarakat.
Demikian dikatakan Guru Besar ITS Prof Daniel Mohamamd Rosyid dalam artikel “NYHICAGO1930?”
Daniel khawatir Bangsa Indonesia sedang berproses menjadi Chicago pada 1930an. “Namun saya ragu apakah masih ada unsur birokrasi kita yang masih waras untuk menemukan seorang Eliott Ness untuk membentuk The Untouchables dan menghabisi Al Capone. Semoga keraguan itu tidak terbukti,” ungkapnya.
Kata Daniel, Chicago pada 1930an muncul tokoh gangster Alphonse Gabriel Capone yang sering disebut Al Capone.
Sebagian penguasa Federal yang masih waras akhirnya membentuk sebuah tim rahasia yang kemudian disebut the Untouchables yang dipimpin oleh Eliott Ness, seorang detektif bergelar sarjana ilmu politik dan administrasi bisnis, lalu mempelajari kriminologi.
“Tujuan Tim pimpinan Ness ini adalah memenjarakan Al Capone sekaligus membersihkan kepolisian Chicago dari abuse of power serta korupsi yang sangat parah,” jelasnya.
Kata Daniel, saat kemaksiatan makin marak di mana-mana, extra judicial killings terjadi dari waktu ke waktu, Gus Dur mungkin berseloroh saat mangatakan bahwa hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia : patung polisi, polisi tidur dan Hoegeng.