Neo Komunis membenturkan pengurus baru MUI dengan umat Islam. Pembenturan ini melalui media sosial yang digalang para buzzer.
“Setelah kepengurusan MUI Pusat terbentuk, neo komunis yang tergabung para buzzer mencoba membenturkan dengan umat Islam,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Sabtu (28/11/2020).
Menurut Yunus, neo komunis ini membuat narasi, pengurus MUI Pusat yang baru tidak radikal dengan menyebut Tengku Zulkarnain maupun orang-orang oposisi tidak di kepengurusan. “Tidak perlu mengikuti gendang neo komunis. Masih banyak pengurus MUI Pusat yang lurus bisa menyuarakan umat. Ada KH Muhyiddin Junaidi yang tetap kritis kepada penguasa,” paparnya.
Kata Yunus, umat Islam harus mempunyai strategi dalam menghadapi neo komunis yang sebetulnya ingin menghancurkan MUI. “Neo komunis ini mempunyai tujuan jangka panjang umat Islam bisa dihancurkan,” jelas Yunus.
Yunus mengatakan, kepengurusan MUI Pusat yang baru masih menjadi harapan umat Islam di Indonesia. “MUI tetap menyuarakan amar ma’ruf nahi mungkar,” pungkas Yunus.