Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam bidang robotika. Setelah tahun lalu menjadi juara umum, kali ini ITS mempertahankan gelar juara tersebut di ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020 yang digelar secara daring.
KRI 2020 diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui dalam jaringan.
Informasi dari ITB kepada detikINET, Rabu (24/11/2020) ITS berhasil menjadi juara umum dari beberapa bidang perlombaan antara lain juara pertama Kontes Robot Abu Indonesia, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda, Kontes Robot Tematik Indonesia. Kemudian juara kedua Kontes Robot Seni Tari Indonesia dan kategori lomba kerja sama robot, serta juara ketiga Kontes RobotSepak Bola Indonesia Humanoid.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengatakan, teknologi robotika menjadi suatu terobosan baru yang menunjukkan majunya peradaban manusia. Dia berharap kontes robot ini menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk menyalurkan gagasan, kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dan tantangan di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi.
“Saya ingin menyampaikan rasa bangga saya dan mengucapkan selamat kepada teman-teman mahasiwa yang telah berhasil merancang dan menyelesaikan robotnya. Janganlah cepat puas diri, tetaplah semangat, berkarya dan berkontribusi dalam mewujudkan SDM unggul bagi bangsa Indonesia,” kata Mendikbud saat menutup KRI tahun 2020 melalui video virtual di Bandung.
Dia meyakini, perkembangan robot nantinya akan betul-betul membantu membangun kehidupan manusia. “Misalnya kategori kontes robot Seni Tari Indonesia. Tidak terbayangkan sebelumnya robot bisa berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan,” tuturnya.
Sekretaris ITB Wijaya Martokusumo menambahkan, penyelenggaraan KRI tahun ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dan pendidikan tinggi dalam mengembangkan SDM sebagai wujud implementasi visi Indonesia maju.
“Munculnya berbagai produk robotika ini telah menunjukkan perubahan yang signifikan bagi mahasiswa menuju pribadi yang fleksibel dan adaptif dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat,” ujarnya.
Senada dengan itu, pelaksana tugas Kepala Puspresnas, Kemendikbud, Asep Sukmayadi menyampaikan ajang ini dirancang agar di masa pandemi ini para mahasiswa tetap bisa inovatif dan kreatif. Ajang ini juga memberikan kesempatan untuk tetap punya ciri sebagai generasi yang tangguh untuk tetap mencipta dengan kemampuan kreativitasnya.
“Tentu saja memberikan pengalaman yang berharga untuk menjadi pemimpin-pemimpin di bidang robotika,” tutur Asep.
Dia berterima kasih kepada pihak ITB atas kerja sama yang baik dalam penyelenggaraan kontes robot tahun ini yang untuk pertama kalinya diadaptasi secara daring. “Dengan sejumlah adaptasi yang sudah disiapkan, alhamdulillah berkat support dari ITB dan juga adaptasi yang sangat kuat dari tim juri dan kontestan KRI, alhamdulillah bisa dilaksanakan dengan baik,” tutup Asep.
KRI 2020 diikuti 150 tim dari 68 perguruan tinggi dengan mempertandingkan enam divisi, yaitu Kontes Robot Pemadam Api Indonesia, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia, Kontes Robot Tematik Indonesia, dan Kontes Robot Abu Indonesia.
(DetikNet)