Istana kelimpungan atas sindiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membaca buku berjudul ‘How Democracies Die’
“Setelah Anies membaca buku ‘How Democracies Die’ para penjilat Istana termasuk buzzer kelimpungan. Mereka ramai-ramai menyerang Anies,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada suaranasional, Selasa (24/11/20200.
Menurut SBK, Anies ingin memperlihatkan ke publik, demokrasi di era Jokowi itu telah mati. “Dalam buku ditulis demokrasi bisa mati oleh pemimpin yang dipilih secara demokratis,” paparnya.
Kata SBK, reaksi buzzer dan penjilat Istana terhadap Anies menjadi pembenar demokrasi telah mati di era Jokowi. “Tidak boleh ada perbedaan pendapat. Yang berbeda pendapat akan dituding kadrun, radikal dan sebagainya,” ungkap SBK.
SBK mengatakan, sindiran Anies membuat masyarakat Indonesia menjadi sehat otaknya. “Buku menjadi simbol masyarakat yang terbiasa literasi dan bukan komik,” jelas SBK.