Gubernur Maluku Minta Aparat Menindak Demo Pembakar Baliho HRS di Jakarta

Aparat keamanan harus menindak dan menangkap demo yang mengatasnamakan masyarakat Maluku membakar baliho Habib Rizieq Syihab (HRS).

“Aparat keamanan juga hendaknya bertindak dan mengungkapkan aktor intelektual di balik demo tersebut,” kata Gubernur Maluku Murad Ismail dalam konferensi pers di kediamannya, Senin (23/11/2020).

Hadir bersama Gubernur saat memberikan keterangan pers itu adalah para tokoh agama yakni Ketua MUI Maluku, Ketua Sinode GPM, Keuskupan Amboina, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Maluku, Ketua Walubi Maluku. Ikut pula Kepala Kanwil Agama Provinsi Maluku, Ketua DPRD Provinsi Maluku, Ketua BIN Daerah Maluku, serta Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku.

“Kondisi Maluku khususnya di Kota Ambon sudah aman, namun terhadap kondisi tersebut (aksi demonstras, red), mari kita bersama-sama mengidentifikasi sejak dini dan deteksi dini pergerakan masyarakat yang merespon peristiwa itu,” jelasnya.

Ia meminta agar masyarakat Maluku tetap menjunjung tinggi kehidupan toleransi umat beragama, dan jangan sampai terprovokasi.

“Masalah yang terjadi di Jakarta, hendaknya disikapi secara profesional. Jangan terpancing untuk berbuat hal-hal yang nantinya merugikan kita sendiri,” tandasnya.

Murad meminta agar masyarakat mempercayakan masalah ini kepada aparat keamanan, pemerintah, dan tokoh-tokoh agama untuk menyelesaikan masalah yang tengah menjadi polemik tersebut.

Dirinya berharap, di tengah kondisi seperti itu, hendaklah para pimmpinan umat beragama turut andil memberikan nasehat-nasehat yang sejuk dan produktif terhadap umatnya agar tidak terprovokasi dari orang-orang tertentu yang tidak bertanggungjawab.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News