Demo yang mengatasnamakan masyarakat Maluku menghujat Habib Rizieq Syihab (HRS) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan tindakan konyol.
Demikian dikatakan Koordinator Paparisa Perjuangan Maluku (PPM) 95 Djakarta Adhy Fadly dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (23/11/2020). “Harusnya para demonstran tersebut menyuarakan kezaliman negara terhadap Maluku,” ungkapnya.
Kata Adhy, para demonstran yang menghujat HRS dan Anies tidak mewakili masyarakat Maluku di Jakarta maupun daerah lain. “Malah yang kami khawatiran demonstrasi itu sengaja masuk dalam skenario besar untuk mengalihkan persoalan di Maluku seperti ketimpangan ekonomi dan kezaliman,” jelasnya.
Adhy mengatakan, masyarakat Maluku tidak ada persoalan dengan HRS maupun Anies Baswedan. “Satu pertanyaan yang mendasar kiranya harus dijawab oleh mereka yang mengatasnamakan rakyat Maluku, apakah semua orang Maluku tidak menyukai HRS atau FPI, apakah semua rakyat Maluku rela orang yang mereka anggap sebagai ulama mereka,atau habaib di caci maki seperti itu. Ini yang harus mereka jawab,” ungkap Adhy.
Ia mengingatkan agar masyarakat Maluku tidak dibodohi dan diprovokasi untuk melakukan demonstrasi menghujat HRS dan Anies Baswedan. “Masyarakat Maluku jangan mau dijadikan tumbal untuk kepentingan kelompok kepentingan pribadi,” papar Adhy.
Adhy berharap masyarakat Maluku melakukan demonstrasi atau menyuarakan keadilan dan kezaliman yang terjadi di Maluku. “Lebih baik untuk kesejahteraan Maluku bukan kelompok pribadi atau golongan,” jelasnya.