Pemuda Muhamamdiyah: Pasukan Koopssus di Petamburan tidak untuk Intimidasi HRS dan FPI

Pasukan elite Komando Operasi Khusus (Koopssus) di Petamburan bukan untuk mengintimidasi Habib Rizieq Syihab (HRS) dan Front Pembela Islam (FPI).

“Keberadaan pasukan Koopssus di Petamburan bukan mengintimidasi HRS, FPI dan masyarakat sekitar,” kata Ketua Hukum dan HAM PP Pemuda Muhammadiyah Razikin Juraid dalam artikel berjudul “Saya Percaya TNI”

Kata Razikin, sekelas Koopssus tidak mungkin melakukan tindakan konyol untuk menghadapi masyarakat sipil yang tak bersenjata.

Menurut Razikin, TNI tidak mungkin melakukan intimidasi ke HRS, FPI dan masyarakat karena dikontrol dunia internasional, NGO Internasional maupun nasional. “TNI kita salah satu militer di dunia yang paling sukses mereformasi diri dan menjunjung tinggi HAM, militer Indoenesia merupakan militer revolusioner-profesional terbaik di dunia,” jelasnya.

Ia mengatakan, TNI diberi ruang oleh UU untuk bertindak menghadapi masyarakat sipil dengan berbagai alasan seperti kelompok memilik idiologi yang bertentangan dengan Pancasila, mengampanyekan, memperjuangkan pergantian ideologi negara, atau mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat dalam skala yang luas.

“Pertanyaannya, apakah FPI masuk dalam kategori tersebut? Bisa iya, bisa juga tidak, sangat tergantung dari alat baca yang kita gunakan,” jelasnya.

Razikin mengatakan, TNI mengantongi analisa dan data yang lengkap mengenai keberadaan FPI telah mengarah pada gangguan keamanan dan ketahanan negara.

“Tindakan TNI menurunkan baliho HRS di Jakarta jangan hanya dilihat selembar baliho tapi sebagai alat agitasi dan propaganda untuk membuat kekacauan yang jika dibiarkan, pelan-pelan tapi pasti dapat menciptakan huru-hara nasional,” ungkapnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News