Pemerintah membuat gaduh atas pengumuman penghargaan Bintang Mahaputera untuk Gatot Nurmantyo tetapi belum ada surat resminya.
“Belum ada surat resmi penghargaan buat Gatot Nurmantyo dan diumumkan. Pemerintah membuat gaduh,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada suaranasional, Kamis (5/11/2020).
Menurut Amir Hamzah, dalam praktik ketatanegaraan ada yang salah dari Rezim Jokowi mengumumkan penghargaan terhadap seseorang tetapi belum ada surat resminya. “Negara memberikan penghargaan terhadap seseorang harus didahului surat keputusan resmi diberikan kepada yang bersangkutan. sehingga tahu persis alasan mendapat penghargaan itu,” paparnya.
Amir Hamzah mengatakan, pemerintah harus menjalankan praktik ketatanegaraan yang baik dengan memberikan penghargaan kepada mantan Panglima TNI setelah pensiun sehingga tidak menimbulkan polemik. “Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin juga mempertanyakan Gatot Nurmantyo yang mendapat penghargaan Bintang Mahaputera bulan November. Biasanya penghargaan bulan Agustus,” jelas Amir Hamzah.
Kata Amir Hamzah, pemerintah melalui Menkopolhukam Mahfud MD sengaja melakukan perang gerilya politik dengan mengumumkan Gatot Nurmantyo mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera.
“Lumrahnya ketika ada gerilya politik, muncul antigerilya politik seperti pandangan emak-emak maupun simpatisan KAMI yang meminta Gatot menolak penghargaan itu. Cara yang dilakukan pemerintah ini akan membuat gaduh terus,” jelas Amir Hamzah.
Jika Gatot Nurmantyo menerima penghargaan Bintang Mahaputera, kata Amir Hamzah nasibnya seperti Prabowo yang masuk pemerintahan menjadi Menhan. “Belajar dari Prabowo yang masuk ke pemerintah mendapat kritikan,” pungkas Amir Hamzah.