Penusukan Syekh Ali Jaber dijadikan pemicu kelompok oposisi dan eks HTI menyebarkan isu komunis untuk menjatuhkan Presiden Jokowi.
Demikian dikatakan Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 (PPJNA) 98 Anto Kusumayuda dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (15/9/2020). “Setelah tertusuknya Syekh Ali Jaber tersebar isu komunis, neo komunis dan Presiden Jokowi dianggap tidak melindungi ulama dan sebagainya,” ungkapnya.
Menurut Anto, oposisi, eks HTI maupun kelompok radikal sengaja menjadikan penusukan Syekh Ali Jaber menjadi triger kemarahan umat Islam terhadap penguasa saat ini. “Harusnya seluruh Umat Islam dan bangsa Indonesia bersatu mengutuk penusukan Syekh Ali Jaber, namun dipolitisasi oposisi termasuk kelompok KAMI,” papar Anto.
Sekjen PPJNA 98, Abdul Salam Nur Ahmad mengatakan, penusukan Syekh Ali Jaber hasil dari sebuah konspirasi jahat yang memancing dan bermaksud memprovokasi ummat Islam.
“Memprovokasi ummat Islam agar marah pada situasi dan seolah olah yang berbuat menciptakan tragedi penusukan Syekh Ali Jaber itu adalah bagian dari pemerintah,” jelasnya.
Abdul Salam meminta aparat kepolisian mengusut tuntas otak di balik aksi penusukan terhadap Syekh Ali Jaber.
“Tangkap dan adili seberat-beratnya telah berbuat jahat, memanfaatkan ulama sebagai korban dan telah menyebarkan fitnah bertujuan menciptakan kekacauan nasional saat pandemi Covid-19 untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi,” pungkas Abdul Salam.