Permasalahan bangsa Indonesia ada di puncak pimpinan negara. Walaupun ada pergantian menteri tidak akan berpengaruh terhadap kemajuan bangsa.
“Mau ganti menteri 3 x sehari tidak berpengaruh pada kinerja rezim karena bukan akar masalahnya,” kata pengamat politik Abdurrahman Syehbubakar di akun Facebook-nya.
Menurut alumni The Australian National University ini, akar masalah bangsa Indonesia ada di puncak pimpinan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memperlihatkan sikap marah terhadap para menteri di rapat internal kabinet.
“Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah ke pemerintahan. Akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara,” kata Jokowi seperti arahannya kepada Kabinet Indonesia Maju dalam rapat terbatas 18 Juni 2020 lalu, seperti yang ditayangkan YouTube Setpres pada Minggu (28/6/2020).
“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah,” katanya.