Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengadu domba umat Islam dengan umat Islam dan umat beragama lainnya yang ada di PDIP.
Demikian dikatakan Pengurus LD PWNU Jabar Ayik Heriansyahh dalam artikel berjudul “Serangan HTI ke PDIP tidak Mewakili Umat Islam”. “HTI tidak mewakili umat Islam,” ungkapnya.
Kata Ayik, umat menunggu, kapan aktivis dan pengurus HTI diseruduk banteng, agar mereka berhenti mempolitisir Islam, syariah dan khilafah.
Ayik mengatakan, dalam melakukan adu domba, HTI dan aktivisnya bernama Ahmad Khozinuddin berselancar di atas gelombang polemik RUU HIP dengan membangkitkan kembali hantu PKI. “Sambil mengarahkan moncong opininya ke PDIP, demi meraih simpati umat,” ungkapnya.
Ayik mengatakan, AK membawa-bawa nama Islam, umat Islam dan Khilafah guna menyerang PDIP.
Harusnya, AK bawa-bawa HTI saja, karena khilafah yang ada dalam benak AK, bukan khilafah yang dipahami oleh mayoritas umat Islam. Mayoritas umat mengadopsi makna khilafah yang tertera di dalam kitab-kitab fiqih, khilafah adalah imamah yakni nashbul imam (mengangkat pemimpin).
“Sampai berbusa-busa dan berdarah-darah pun AK dan HTI meneriakkan kata Islam, umat Islam syariah dan khilafah, kaum muslimin sudah sangat mafhum, AK dan HTI bukan sedang memperjuangkan ajaran Islam karena dorongan iman dan taqwa yang berdasarkan ilmu,” pungkasnya.