Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly sangat arogan dengan sikapnya dalam menangani kasus Siti Fadilah Supari, para demonstran akhir September 2019, Kivlan Zen sampai Habib Bahar Bin Smith.
Demikian dikatakan Kolonel (Purn) Sugeng Waras dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (28/5/2020). “Nampak Anda (Yasonna-redaksi) hanya melihat pada sisi hukum sebagai pembenaran, banyak mengabaikan kebenaran dan keadilan bahkan rasa kemanusiaan, dan seakan anda mengabaikan resiko,” ungkapnya.
Kata Sugeng Waras, rakyat tidak takut terhadap sikap Yasonna Laoly yang sangat arogan. “Sesungguhnya rakyat Indonesia, tidak bodoh dan penakut seperti yang Anda bayangkan,” paparnya.
Sugeng Waras meminta pemerintah dalam hal ini Menkumham Yasonna Laoly untuk meninjau kembali dan menghentikan RUU yang merugikan rakyat dan menguntungkan investor seperti RUU Omnibus Law, RUU Minerba, rencana pindah ibu kota negara baru, perpu 20 / 2020 dan lain lain.
“Meskipun kami para purnawirawan TNI polri sudah uzur dan karatan, namun kami masih mampu untuk mengoreksi yang salah ke arah perbaikan
Dan kami mampu, mengajak rakyat untuk bareng bareng memperbaiki ini semua,” paparnya.
Ia meyakini moncong senjata itu tidak akan diarahkan dan diperuntukkan kepada rakyat yang kritis, karena para pembawa senjata para yunior yang gagah berani dan tahu harus berbuat dan bertindak.
“Kami semua sadar, kekritisan kami semata untuk kebaikan bangsa dan negara ini, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” pungkasnya.