Pemprov DKI Jakarta menyumbangkan bantuan sosial (bansos) untuk 7.558 warga Jawa Tengah (Jateng) yang berdomisili di ibu kota. Bansos ini diberikan, agar para pendatang tetap berada di Jakarta dan tidak mudik untuk sementara.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI Sri Haryati membenarkan, penyaluran, merupakan salah satu upaya DKI mencegah warga mudik ke daerahnya menjelang Idul Fitri 1441 Hijriyah.
“Seperti arahan presiden pada ratas-ratas sebelumnya, bahwa diimbau penduduk dari provinsi lain yang ada di Jakarta untuk tetap di Jakarta,” ujar Sri di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu, 20 Mei 2020.
Sri menyampaikan, penyaluran, termasuk juga pelaksanaan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Nomor 33 Tahun 2020 yang memperpanjang PSBB hingga 4 Juni 2020. DKI ingin memastikan kebutuhan dasar warga, baik warga Jakarta, juga luar Jakarta, dipenuhi selama aktivitas ekonomi dibatasi untuk menekan penularan COVID-19.
“Masyarakat dari provinsi-provinsi lain juga banyak yang melakukan aktivitas usaha di sini dan turut meningkatkan perekonomian di Jakarta juga,” ujar Sri.
Sri juga mengemukakan, selain 7.558 warga Jateng, DKI, menyalurkan bansos juga ke 55.599 orang pengemudi ojek online (ojol), hingga 12.071 pengurus rumah ibadah di Jakarta. DKI mengklaim seluruh penduduk miskin, juga rentan miskin, bisa dipastikan selalu dipenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya.
“Kami berkomitmen bagaimana kami bisa membantu dengan pemberian bantuan sosial ini. Sehingga, tidak hanya bagi masyarakat ber-KTP DKI Jakarta, tapi juga non-KTP DKI Jakarta yang terdampak secara ekonomi turut mendapat bantuan ini,” ujar Sri.
(Viva co.id)