Buzzer Istana menjadi antek peking karena tidak mengecam kekejaman kapal Cina terhadap anak buah kapal (ABK) Indonesia.
“Saya lihat di medsos khususnya Twitter, buzzer Istana tidak ada yang mengecam kekejaman kapal Cina terhadap ABK Indonesia,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada suaranasional, Senin (11/5/2020).
Menurut Rahman, buzzer Istana sudah menjadi antek peking karena tidak mengecam kekejaman kapal Cina terhadap ABK Indonesia.
“Buzzer Istana seperti Eko Kunthadi, Denny Siregar, Yusuf Dumdum itu berkicau di Twitter sesuai pesanan,” paparnya.
Kata Rahman, Cina memelihara para buzzer untuk menyuarakan kepentingan di Indonesia. “Buzzer Istana juga tidak ada yang mengkritik TKA Cina di Indonesia,” jelas Rahman.