Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China bisa memunculkan rusuh massa karena pemerintah tidak bisa menyelesaikan kasus tersebut.
“Harusnya pemerintah pusat tegas, tolak TKA China. Kalau masih tidak bisa menyelesaikan bisa muncul rusuh massa,” kata Ketua Front Pribumi Ki Gendeng Pamungkas (KGP) dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (1/5/2020).
Menurut KGP, keberadaan TKA memunculkan ketimpangan sosial di masyarakat. “Beberapa daerah yang ada TKA China muncul gejolak sosial. Harusnya lebih mengutamakan putra daerah untuk merekrut tenaga kerja,” paparnya.
Kasus 500 TKA China di Sultra, kata KGP memunculkan perbedaan pendapat antara pemerintah pusat dan daerah. “Pemerintah pusat lebih mementingkan kepentingan China di Indonesia,” jelasnya.