Menolong Rakyat Apa Menolong Pemerintah

Oleh: Adian Radiatus

Di tengah-tengah wabah ini ada satu keadaan yang menggeliat rakyat dari sistem penerapan PSBB, yaitu bantuan hidup minimum bagi rakyat kebanyakan. Meskipun pengumuman anggaran cukup menjanjikan, tetapi kita masih belum tahu lagi kapan hasil penyalurannya dirasakan rakyat.

Sementara itu gerakan kepedulian dari para kaum mampu begitu luas dan dirasakan cukup banyak kontribusinya. Diperkirakan sudah mencapai lebih dari tiga triliun sejak wabah diumumkan resmi. Bentuk bantuan pun beragam, paling mahal pasti alkes APD dan obat-obatan, kemudian bahan pangan dan konsumsi langsung harian.

Herannya bantuan pemerintah pusat yang punya kuasa dan daya kemampuan sangat besar hanya terasa disaat pengumuman saja. Sementara beberapa pemprov seperti DKI, Jabar dan Jateng tampak jelas masuk dalam sistem penyaluran bantuan. Rakyat menerima dengan pasti.

Pihak swasta seberapun besarnya hasrat untuk ikut meringankan beban masyarakat ini, tentu memiliki keterbatasan pula pada akhirnya.

Sehingga pemerintah dipandang perlu untuk menunjukan empatinya kepada rakyat dengan penuh rasa kasih sayang. Anggaran yang jauh dari urusan penanggulangan Covid19 ini akan terasa sisi empatinya bila ditunda dahulu.

Sebagaimana kita ketahui, tidaklah mungkin membiarkan garda depan kemanusiaan terus menerus dikerjakan para pihak diluar penerintah.

Kostum kemanusiaan pemerintah harus tampil dimuka sehingga setidaknya ada kekuatan hati nurani dan cinta pada rakyat jadi terasa.

Tidak bisa hanya dengan sedikit sembako berkeliling dekat istana lantas menjadi ikon kepedulian. Terlalu simple kalau tak mau dibilang naif.

Penanggulangan wabah ini sepenuhnya adalah domain pemerintah pusat, yang memiliki hak pengendalian dengan metode terbaik baginya. Termasuk PSBB.

Sehingga dengan demikian segala implikasinya sudah diperhitungkan dengan matang. Tidak bisa hanya sebatas tertulis dalam dokumen.

Kehadiran pemerintah harus dirasakan dengan sungguh-sungguh atas penanganan kesusahan dan kesulitan rakyatnya.

Sehingga jelas yang terjadi adalah pemerintah menolong rakyat dan bukan rakyat menolong pemerintah, meskipun sinergi itu diperlukan pada akhirnya…

Simak berita dan artikel lainnya di Google News