Gandeng IDI dan IABIE, BPPT Rilis Aplikasi Covid Track untuk Dokter

Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Alumni Program Habibie (IABIE) membuat aplikasi mobile Covid Track yang bisa digunakan untuk melindungi tenaga medis dari potensi paparan virus corona.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan aplikasi berbasis Android ini memiliki berbagai fitur yang bisa membantu para dokter.

Menurutnya, aplikasi itu dapat melacak pasien ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan), dan mendata penyebaran dan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD). Aplikasi tersebut diluncurkan secara online.

“Aplikasi ini bisa melindungi tenaga medis, utamanya dokter praktek mandiri, ketika dokter tersebut hendak melakukan anamnesa ke pasien yang berkunjung,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis, 9 April 2020.

Melalui Covid Track, ketika seorang dokter akan melakukan anamnesa dan mulai mendata pasien yang berkunjung, berdasarkan NIK yang dimasukkan, dokter akan tahu apakah pasien tersebut sudah pernah terdata sebelumnya. Jika data menunjukkan pasien berstatus PDP atau positif, maka aplikasi akan mengirimkan notifikasi ke dokter, agar mengambil tindakan preventif.

“Aplikasi ini berisi data primer yang sangat valid, karena sumbernya dari dokter sendiri,” tutur Hammam. “Dan bila data tersebut terus terkumpul dan bergulir, maka riset lebih lanjut dengan melibatkan big data analysis maupun artificial intelligent (AI) dapat dilakukan.”

Dalam peluncuran aplikasi Covid Track, BPPT dan Pengurus Besar IDI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) secara virtual, guna kolaborasi dan kerjasama riset untuk kemandirian bangsa di bidang kesehatan dan farmasi.

Beberapa produk BPPT mulai dari alat kesehatan seperti implan tulang, bahan baku obat dan farmasi, serta produk lain dengan TKDN lebih dari 70 persen dan direkayasa oleh putra-putri Indonesia. “Kolaborasi lintas sektoral ini juga diharapkan memperkuat kemandirian teknologi dan daya saing nasional di bidang kesehatan,” kata Hammam.

[tempo .co]

Simak berita dan artikel lainnya di Google News