Insiden bocornya pipa gas di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Kamis (12/3) siang harus menjadi perhatian pihak kontraktor pembangunan infrastruktur untuk selalu berkoordinasi dengan pihak terkait sebelum melakukan tindakan. Kordinasi ini penting untuk menghindari kejadian yang berpotensi merugikan masyarakat.
Demikian disampaikan anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi masalah Energi, IPTEK dan Lingkungan Hidup, Mulyanto, Jumat (13/3/2020).
Menurut Mulyanto, insiden itu harusnya dapat dihindari karena setiap proyek infrastruktur biasanya dibuat berdasarkan denah rencana proyek yang memperhitungkan banyak hal, termasuk soal keberadaan saluran pipa gas, pipa saluran air dan pipa saluran listrik di bawah tanah.
“Besar kemungkinan insiden ini terjadi karena faktor teknis operasional di lapangan. Pihak kontraktor pembangunan jalan tol tidak cermat memperkirakan dampak suatu pekerjaan terhadap keberadaan pipa gas,” ujar Mulyanto.
Atas insiden tersebut Mulyanto minta PGN bergerak cepat mengambil tindakan agar kebocoran pipa gas tidak membahayakan masyarakat. Selanjutnya Mulyanto minta PGN aktif berkordinasi dengan kontraktor pembangunan jalan tol dalam hal sosialisasi peta jaringan pipa gas yang ada di sekitar proyek. Agar insiden serupa tidak terulang.
“Sore tadi saya sudah mendapat kabar bahwa PGN sudah bergerak memperbaiki saluran pipa gas yang bocor. Menurut saya respon PGN sudah cukup baik.
Namun untuk mencegah peristiwa ini terulang PGN harus aktif berkordinasi dengan para pihak, terutama pihak kontraktor pembangunan infrastruktur dimanapun, terkait masalah keberadaan jaringan pipa gas,” tegas Mulyanto.