Ekonomi Rezim Joko Widodo (Jokowi) ambyar karena nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mendekati Rp 15.000 dan bisa mengakibatkan krisis moneter.
Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (13/3/2020). “Dolar AS yang mendekati Rp 15.000 mengakibatkan naiknya barang impor,” ungkapnya.
Kata Salim, fundamental ekonomi Rezim Jokowi tidak begitu kuat sehingga mudah digoyang dolar AS. “Jokowi mengejar infrastruktur tanpa perhitungan yang matang,” ujar Salim.
Salim mengatakan, Menteri Ekonomi Sri Mulyani bisa sukses di era SBY tetapi terlihat gagal pada pemerintahan Jokowi.
“Sri Mulyani harus mengikuti Jokowi yang tidak faham ekonomi sehingga harus cari kebijakan ekonomi yang salah untuk mengikuti Jokowi. Kalau kebijakan ekononi SBY dipikirkan secara matang dan ada landasan ilmiahnya,” jelas tahanan politik era Soeharto ini.