Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat kebingungan atas sikapnya yang kesal harga gas industri tinggi dan berencana impor.
Demikian dikatakan pengamat politik Muhammad Huda dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (7/1/2020). “Indonesia kaya gas kenapa harus impor?” kata Huda.
Menurut Huda, harusnya Presiden tidak perlu memperlihatkan kebingungan terhadap tingginya harga gas industri. “Presiden keluarkan kebijakan turunkan harga gas industri,” ungkapnya.
Kata Huda, kesal terhadap harga industri tinggi menunjukkan Jokowi tidak kerja. “Selama lima tahun menjadi presiden, Jokowi ngapain aja sampai tidak tahu harga gas industri,” jelas Huda.
Presiden Jokowi geram dengan penurunan harga gas Industri yang terlambat direalisasikan. Padahal, keluhan pelaku industri terhadap tingginya harga gas sudah muncul sejak lama.
“Ini sudah sejak 2016 enggak beres-beres. Saya harus cari terobosannya,” kata Presiden dalam sambutan pembukaan rapat terbatas bertopik “Ketersediaan Gas untuk Industri” di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/1/2020) seperti dikutip Antara.
Lantaran itu, ia mengajukan tiga hal untuk menuntaskan persoalan masalah harga gas untuk industri, salah satunya membuka keran impor. “Bebas impor untuk industri,” tuturnya.