Sepanjang mengkomandoi penanggulangan bencana banjir dan bersih-bersih kerja bakti, Gubernur Anies tampak selalu didampingi Sekda Saefullah. Dan selain memang kedinasan juga sifat tanggung jawab sosok Saefullah tak perlu lagi diragukan. Itu sebabnya tak kurang tiga Gubernur tetap mempercayakan posisinya.
Namun sekali ini tampak ada perbedaan, tak sekedar soal menjalankan kewajiban sebagai abdi warga tetapi kita melihat kenyamanan Gubernur Anies terhadap kehadiran Saefullah dilapangan. Tidak ada dua komando yang mungkin dapat membingungkan tim kerja bawahan. Sikapnya profesional.
Gelagat ini memperlihatkan adanya kesamaan “chemistry” dan dalam dunia kepemimpinan termasuk organisasi birokrasi pemerintahan tidaklah mudah.
Bila ini semacam isyarat, maka bila Dewan dan khususnya PKS sepakat memilih Saefullah sebagai Wakil Gubernur pendamping Gubernur Anies, maka klop sudah. Seperti botol dengan tutupnya.
Hal ini bukan masalah politis semata, tetapi tidak perlu menutup mata betapa kita menyaksikan adanya ketidak harmonisan beberapa Kepala Daerah termasuk Bupati dengan para wakilnya.
Oleh karena itu kiranya PKS dan Dewan Rakyat yang dipercaya dapat menyerasikan keputusannya mendukung kesamaan warna “chemistry” antara Anies dan Saefullah. Semoga. (Adian Radiatus)