Pembentukan holding untuk mengatasi Jiwasraya upaya Rezim Jokowi menutupi perampokan di perusahaan asuransi milik negara itu.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (25/12/2019). “Nampak sekali Rezim Jokowi menutup-nutupi kasus Jiwasraya,” ungkapnya.
Kata Muslim, harusnya petinggi Jiwasraya dipecat dan diserahkan ke penegak hukum. “Jiwasraya merupakan perampokan uang negara secara struktur, massif dan sistematis,” jelas Muslim.
Menurut Muslim, dalam mengatasi persoalan Jiwasraya bisa menempatkan orang-orang yang ahli dan terbebas dari kepentingan politik.
“Jiwasraya salah dalam mengelola perusahaan. Di era SBY, Jiwasraya bisa meraih keuntungan,” papar Muslim.
Sebelumnya, Erick Thohir mengatakan Jokowi akan membentuk holding asuransi dari para perusahaan pelat merah untuk menyelamatkan Jiwasraya. Tujuannya agar ada kepastian dalam hal pengembalian dana nasabah perusahaan.
“Insyaallah akan ada persetujuan dari Presiden pada hari ini. Itu (holding) langkah awal dulu, dari situ mungkin nanti ada dana Rp1,5 triliun-Rp2 triliun per tahun,” kata Erick.
Erick mengatakan holding diperlukan agar perusahaan bisa menghasilkan tambahan likuiditas. Setelah itu, pemerintah akan melancarkan jurus lain untuk membenahi Jiwasraya, yaitu dengan mengawinkan dengan investor baru. “Investor itu step (langkah) kedua,” imbuhnya.