Istana tidak memberikan pembelaan jika Agnez Mo beragama Islam dan Arab.
“Walaupun Agnez tidak mengakui darah Indonesia, Istana tetap membela karena bukan Islam dan arab,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Kamis (28/11/2019).
Menurut Yunus, harusnya Istana bereaksi keras atas pernyataan Agnez Mo yang tidak mengakui darah Indonesia. “Nampak sekali, Istana takut terhadap Agnez yang mempunyai etnis tertentu,” paparnya.
Yunus mengatakan, publik bisa menilai sendiri istana yang memberikan pembelaan terhadap Agnez walaupun tidak mengakui darah Indonesia.
“Rakyat bisa menilai istana buruk tidak mempunyai nasionalisme dalam menyikapi pernyataan Agnez Mo,” pungkasnya.
Sebelumnya, juru bicara Presiden Fadjroel Rachman membela pernyataan Agnez Mo.
“Menyimak dengan seksama wawancara @agnezmo isinya biasa saja, dia bercerita tentang asal-usul dirinya, memuji keberagaman negeri tempat dia dilahirkan, dia membawa Indonesia dalam kancah musik internasional,” kata Fadjroel di akun Twitter-nya @fadjroeL.
“Ayo berlomba-lomba memberikan sumbangsihmu untuk kejayaan Indonesia,” pungkasnya.