Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) Provinsi Papua Barat, Dominggus Yable, mengatakan pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin akan menjadi arus baru perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.
Pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI ke-7 dan Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI ke-13 akan berlangsung di Gedung DPR/MPR di Senayan, Jakarta, Minggu 20 Oktober 2019.
“Acara pelantikan ini akan menjadi simbol perubahan serta arah baru Indonesia ke depan. Kita akan menjemput sejarah,” kata Dominggus Yable di Jakarta, Jumat (18 Oktober 2019).
Proses Jokowi dan Ma’ruf Amin menjadi orang nomor satu dan nomor dua di Indonesia tidaklah mudah. Menurut Dominggus Yable, keduanya terpilih secara demokratis dan sesuai konstitusi, tapi perjalanan yang dilalui berliku dan mengalami berbagai rintangan.
Jokowi terpilih kembali sebagai presiden setelah menjalani kepemimpinan periode 2014-2019 bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Selama lima tahun masa kepemimpinan itu, Jokowi-JK menetapkan arah pembangunan Indonesia yang lebih kongkrit seperti infrastruktur yang masif dan merata.
Sedangkan Jokowi-Ma’Ruf Amin untuk periode 2019-2024 terpilih karena kesuksesan kepemimpinan Jokowi di periode pertama. Prosesnya, kata dia, diwarnai berbagai rintangan mulai dari radikalisme, separatisme hingga riak-riak di bidang ekonomi sebagai dampak Negatif ekonomi global.
“Apa yang dialami Bangsa Indonesia adalah tahapan yang normal bagi sebuah bangsa yang akan berkembang dan semakin besar. Saya yakin Bangsa Indonesia akan melewati itu semua dan Pak Jokowi akan memimpin proses transisi bangsa ini,” ujarnya.
Dari sisi komunikasi politik, Jokowi berhasil mencairkan suasana seperti melakukan pertemuan dengan legislatif pimpinan DPD, DPR dan MPR. Kemudian menjalin komunikasi politik dengan pimpinan Partai Politik hingga akhirnya selfie bersama saingan di Pilpres 2019 yakni Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Semua dilakukan Pak Jokowi dengan smooth dan lancar. Bahwa ada riak-riak yang mengiringi memang betul, tapi kita harus bersiap menatap ke depan. Pak Jokowi ingin SDM yang berkualitas untuk mendukung infrastruktur. Nah, arahan sudah jelas, mari kita bersiap untuk itu.”
Untuk kabinet yang akan bekerja lima tahun ke depan, Dominggus menilai Jokowi akan menggunakan hak prerogatifnya dengan tepat dan akurat. Kabinet Kerja 2019-2024, kata dia, adalah pondasi Indonesia yang akan menghadapi Bonus Demografi dalam satu dasawarsa ke depan.
“Masih ada rakyat Indonesia yang miskin dan tertinggal. Saya yakin Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf Amin tidak akan tinggal diam. Maka para pembantu presiden harus yang kompeten, profesional dan terpenting adalah solusi dan inovasi.”