Sinyal Partai Demokrat dan PAN masuk koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin makin terang benderang. Hal itu ditandai dengan komunikasi elite Demokrat dan PAN dengan Jokowi, Ma’ruf atau parpol pendukungnya yang makin intens.
Menanggapi hal tersebut, Hanura sebagai koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf menegaskan, menerima PAN dan Demokrat perlu pertimbangan yang sungguh matang.
“Ya itu kan tergantung user. User-nya Pak Jokowi tetapi kita yakin bahwa partai-partai koalisi akan dilibatkan. Karena kan harus diukur hubungan SBY dengan berbagai pihak saat ini,” kata Waketum Hanura I Gede Pasek Suardika, Kamis (6/6).
Salah satu pertimbangan yang harus dipikirkan, kata dia, adalah selama kampanye pilpres, banyak kader Demokrat yang sering menyerang paslon 01. Oleh karena itu, dia mengingatkan agar jika nanti jadi bergabung, Demokrat tidak menjadi duri dalam daging.
“Harus dilihat juga bagaimana ketika masa kampanye Jokowi diserang oleh kader kader yang lumayan keras. Jangan sampai jadi duri dalam daging. Kan kasar-kasar tuh orang-orangnya dan itu dibiarkan. Itu kan instruksi kan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pasek mengingatkan, jika Demokrat ingin bergabung, jangan langsung meminta kursi menteri. Sebab, saat kampanye Demokrat tidak ikut berjuang memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Jangan terlalu mudah. Kan tidak ikut berjuang malah ikut menghambat, masa orang yang ikut menghambat dikasih jatah kekuasaan,” jelasnya.
“Makanya perlu dikomunikasikan dengan partai koalisi agar pas. Jangan sampai menggunakan politik mengapung, selalu ingin di atas terus,” tegasnya.