Tanggapi Aksi 22 Mei, Ini Pernyataan Lengkap Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal aksi yang berujung ricuh sejak kemarin. Jokowi menegaskan berkewajiban memastikan stabilitas politik dan keamanan tetap terjaga.

“Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, saya mempunyai kewajiban untuk menjaga stabilitas politik dan stabilitas keamanan,” kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Jokowi membuka diri bagi siapapun untuk bekerja sama. Tapi, Jokowi menegaskan tidak akan mentolerir perusuh.

“Tidak ada pilihan, nggak ada pilihan, TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” ujarnya.

Berikut pernyataan lengkap Jokowi:

Seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai yang saya banggakan. Pemilu adalah satu event dari perjalanan negara Indonesia yang masih panjang, dan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, saya mempunyai kewajiban untuk menjaga stabilitas politik dan stabilitas keamanan, dan sudah disediakan oleh konstitusi kita bahwa segala perselisihan, sengketa itu diselesaikan melalui MK. Dan saya menghargai Pak Prabowo-Sandi yang telah membawa sengketa Pilpres kemarin ke MK, saya juga meyakini bahwa hakim-hakim di MK akan memutuskan sesuai dengan fakta-fakta yang ada, berdasarkan fakta-fakta yang ada.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati. Ini adalah bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh ampunan, bulan yang penuh kasih sayang untuk kita semuanya saling menghormati, saling menghargai dan kewajiban kita juga sebagai umat Islam untuk memperbanyak amal saleh, berbuat baik.

Saya membuka diri kepada siapa pun untuk bersama-sama untuk bekerja sama membangun negara ini, memajukan negara ini. Tetapi saya juga tidak memberikan toleransi kepada siapa pun juga yang akan mengganggu keamanan, yang akan mengganggu proses-proses demokrasi dan yang mengganggu persatuan negara yang amat kita cintai ini, terutama perusuh-perusuh.

Kita tidak akan memberikan ruang untuk perusuh-perusuh yang akan merusak negara kita, akan merusak Negara Kesatuan republik Indonesia. Tidak ada pilihan, nggak ada pilihan, TNI dan Polri akan menindak tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati. Situasi masih terkendali, masyarakat tidak perlu khawatir dan saya mengajak, mari kita merajut kembali persatuan kita merajut kembali persaudaraan kita, merajut kembali kerukunan kita karena Indonesia adalah rumah kita bersama.

Sekian yang bisa saya sampaikan, terima kasih, assalamualaikaium warahmatullahi wabarakatuh. [detik]

Simak berita dan artikel lainnya di Google News