Yusril Tantang Habib Rizieq, FPI: Jangan Main Dua Kaki dalam Berjuang

Ketua Umum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra menantang Imam Besar Front Pembela Islam atau FPI, Habib Rizieq Shihab untuk membuat partai politik.

Tantangan Yusril ini, karena geram terhadap caleg PBB berlatarbekalang FPI yang mengharamkan dicoblos saat Pileg 2019.

Merespons hal tersebut, Juru Bicara FPI, Slamet Ma’arif menyindir balik Yusril. Ia menekankan, Habib Rizieq istiqomah menjunjung tinggi hasil ijtima ulama pada 17 September 2018 lalu, yang mendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Habib tidak haus kekuasaan. Beliau tegas dan istoqomah dengan pendiriannya untuk menjunjung tinggi hasil ijtima ulama dan menumbangkan rezim penguasa saat ini,” kata Slamet kepada VIVA, Kamis 31 Januari 2019.

Slamet menambahkan, pesan Habib Rizieq tegas dalam dukungan di Pilpres 2019. Ia meminta jangan bermain dua kaki.

“Beliau tekankan, jangan main dua kaki dalam berjuang. Jangan munafik dalam peperangan,” ujar Slamet.

Dinamika internal PBB bergejolak pascasejumlah caleg menyatakan tak ingin publik mencoblosnya, karena tak rela suaranya untuk partai yang kini dipimpin Yusril. Salah satu caleg tersebut adalah Novel Chaidir Hasan Bamukmin yang merupakan caleg DPRD DKI dari Jakarta VIII.

“Benar (meminta tak dipilih) dan saya memang mengharamkan nama saya untuk dicoblos,” kata Novel saat dikonfirmasi VIVA, Rabu 30 Januari 2019.

Novel menyatakan tak rela bila ada satu suarapun yang memilihnya. Sebab, ia tak mau suara tersebut diberikan pada partai yang ternyata berada di barisan kelompok pendukung penista agama. PBB saat ini menyatakan dukungan untuk pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin.

Terkait polemik di internal partainya, Yusril sempat memberikan pernyataan. Pakar hukum tata negara itu menegaskan, PBB merupakan partai berdaulat dan berwenang menentukan arah politiknya sendiri, tanpa intervensi organisasi apapun. Caleg PBB pun memiliki latar belakang ormas yang beragam.

Yusril pun meminta, agar caleg yang berlatarbelakang dari FPI lebih baik keluar dari partai yang dinakhodainya.

“Karena itu, lebih baik seluruh anggota FPI yang menjadi anggota PBB keluar saja dari PBB. Kalau Habib Rizieq merasa mampu membentuk ‘partai perlawanan’, ya silahkan saja mengubah FPI menjadi parpol,” ujar Yusril dalam keterangannya, Rabu 30 Januari 2019.

Yusril akan melihat sejauh mana Habib Rizieq mampu membuat FPI menang dalam pemilu, atau akan jadi seperti Rhoma Irama, yang partainya kandas di tengah jalan. [viva.co.id]

Simak berita dan artikel lainnya di Google News