Pilpres 2019 penuh dengan dagelan karena tidak ada penyampaian visi dan misi serta adanya bocoran materi sebelum debat pasangan calon presiden.
Demikian dikatakan aktivis Malari 74 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Senin (7/1/2019). “Untuk menjadi Ketua Senat Mahasiswa atau ketua organisasi di tingkatan kampus saja ada debat dan penyampaian visi/misi,” ungkap Salim.
Kata Salim, tidak adanya penyampaian visi dan misi di Pilpres 2019 menandakan adanya kemunduran dalam proses demokrasi di Indonesia.
“Ini kemunduran dan rakyat menilai kubu petahana takut ditanyakan ketika menyampaikan visi dan misi tetapi tidak sesuai yang dijanjikan,” ungkap Salim.
Menurut tahanan politik di era Soeharto ini, capres dan cawapres sangat penting dalam menyampaikan visi dan misi serta berdebat agar rakyat mengetahui kualitas pemimpinnya.
“Kalau visi dan misi disampaikan tim sukses dan materi debat dikasih bocoran menunjukkan ada penurunan dalam Pilpres 2019,” jelas Salim.
Salim menilai ada ketakutan dari kubu Jokowi yang meminta KPU untuk memberikan materi debat terlebih dulu dan tidak ada penyampain visi dan misi dari capres dan cawapres.
“Kalau kubu Prabowo sangat siap dalam menyampaikan visi dan misi dan berdebat sebagaimana dilakukan saat Pilpres 2014,” pungkas Salim.
